Saat berangkat, cuacanya panas sekali. Keringat membasahi bajuku. Kami berangkat jalan kaki, karena tidak memungkinkan naik angkot. Jalan ke rumah Aril, kan sempit, tidak mungkin mobil atau angkot masuk. Jadi, kami putuskan untuk tetap mengikuti jalan.
Pada waktu sampai, kami langsung melihat Aril sedang duduk-duduk di kursi. Kami langsung menyapa ibunya. Setelah itu kami langsung duduk di karpet yang telah tersediakan. Tak lupa kami juga menyerahkan uang sumbangan kepada Aril.
Ibunya Aril menyuguhi aku, teman-temanku, dan guruku sepiring nasi soto, semangka, dan air putih. Lumayanlah. Kami pun makan dan juga mengambil semangka. Setelah meneguk air putih dan makan, kami lalu diberi bonus bingkisan berisi popmie dan teh pucuk. Setelah itu, guruku memimpin doa untuk Aril. Dan setelah bersalaman dengan Aril, ibunya, dan ayahnya, kami pun kembali ke sekolah.
Oh, ya, saat pergi ke rumah Aril tadi tidak ada fotonya. Makanya aku pajang blognya tidak ada fotonya.