Kubaca buku itu terus sampai aku memahami ceritanya. Lalu kucoba menceritakannya. Tapi mengulas buku tidak hanya menceritakan buku yang kubaca. Mengulas buku juga berarti memberikan komentar tentang buku yang kubaca itu. Bisa komentar positif, bisa juga negatif.
Aku pun berlatih berbicara di depan kamera. Kata bunda, ekspresi wajahku kurang bagus. Setelah berkali-kali latihan, akhirnya berhasil juga. Keesokan siangnya, aku mulai syuting. Ekspresi wajahku masih tetap saja kurang bagus, tapi tak apalah. Malamnya, ayahku mulai mengedit videoku.
Jadi juga videoku. Ayah mengunggahnya ke YouTube dan mendaftar lombanya. Setelah itu bundaku mengirimkan link-nya ke Pak Warta. Kuharap teman-temanku dan para guru menontonnya, termasuk Bu kepala sekolah.
Beberapa hari kemudian, Kemendikbud ingin bertemu dengan para peserta pengikut Lomba Cerdas Mengulas Buku secara daring. Aku pun ikut. Beberapa peserta berbincang-bincang dengan Mas Menteri. Ternyata yang dilombakan tidak hanya mengulas buku. Ada juga lomba mendongeng yang pesertanya adalah anak-anak disabilitas, lomba menyanyi, dan lomba-lomba lain. Pesertanya juga ada yang dari luar negeri tapi bisa berbahasa Indonesia.
Beberapa hari kemudian, tanggal 28 Oktober, kami menonton live YouTube untuk mengetahui siapa saja pemenangnya. Ternyata bukan aku yang menang untuk kategori SD kelas rendah. Hm, tidak apa-apa. Kata ayah dan bunda, tidak apa-apa tidak menang juga. Yang penting aku sudah berusaha dengan baik.