Juara Dua di Lomba Baca Puisi - Blog Pribadi Kiara

Juara Dua di Lomba Baca Puisi

Juara Dua di Lomba Baca Puisi

Juara Dua di Lomba Baca Puisi

Aku dan keluargaku melakukan sebuah perjalanan ke Blitar. Hanya sekedar untuk healing saja. Tidak ada teman yang kami kenal berada di kota itu. Kami melakukan perjalanan naik kereta api. Sambil menunggu tiba di stasiun kota Blitar, kami mengobrol bersama, awalnya untuk basa-basi saja.

Aku bercerita ke orangtuaku bahwa aku melihat postingan media sosial terbaru dari IFI Surabaya tentang adanya lomba puisi. Hadiahnya jalan-jalan ke Prancis. Lantas, kami memeriksa postingan tersebut. Ternyata, lomba puisinya untuk orang berusia 15 tahun ke atas! Siapa yang nggak kecewa, coba?

Di kota Blitar, kami jalan-jalan, menikmati wisata kuliner. Pokoknya seru, deh! Sayangnya, besok kami sudah pulang, sehari sebelum puasa dimulai. Ya, sudahlah, nggak apa-apa. Masa kita di kota kelahiran Sukarno terus?

Pulang dari rumah, kami segera istirahat. Esok harinya, kami berpuasa sambil membongkar tas-tas bekas perjalanan kami. Huh, capek banget, ya. Untung waktu itu libur sekolah! Jadi, bisa santai-santai dulu.

Tanggal 8 Maret 2025, aku melihat ada postingan lain di IFI Surabaya. Ada lomba puisi lagi. Nggak mau terkecoh dan ditertawakan, aku langsung mengecek apakah itu bisa untuk anak-anak atau tidak.

Ternyata bisa! Aku melaporkan hal ini pada orangtuaku. Tentu saja mereka jadi antusias. Aku melihat puisi apakah yang harus dibaca, dan judulnya adalah "Le Chat Et Le Soleil" karangan Maurice CarĂªme, seorang penyair Belgia. Hmm... puisinya bahasa Prancis, ya, kawan-kawan! Aku saja tidak bisa bahasa Prancis, kok, malah puisinya berbahasa Prancis.

Ya, sudahlah, karena sudah janji akan membacakan puisinya, aku ikut saja. Aku latihan membaca puisinya. Puisi ini bercerita tentang matahari yang masuk ke mata kucing dan bersinar (ini perumpamaan, ya, teman-teman). Aku suka puisi macam ini.

Akhirnya, aku membacakan puisi divideokan oleh ayahku. Kemudian, ayahku mengedit videonya dan diposting di media sosialku. Tidak lupa tag IFI Surabaya.

Kami mengecek lagi aturan lombanya. Waduh, ternyata ada kesalahan sedikit! Di situ tertulis bahwa bila kita tidak bisa berbahasa Prancis, kita bisa memilih puisi yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia (itu disebut non-frankofon). Sayangnya, aku malah bicara bahasa Prancis all the time di dalam videonya. Yaah... terpaksalah aku memilih yang frankofon.

Sambil menunggu pengumuman pemenang, aku menonton video anak lain. Seketika, aku merasa berkecil hati. Takut tidak menang. Mau bagaimana lagi, saingannya banyak sekali. Tapi aku tetap sabar menunggu pengumuman pemenang.

Tanggal 19 Maret, pengumuman telah tiba! Aku buru-buru memeriksa postingan terbaru dari IFI Surabaya. Yes! Aku jadi juara dua dalam kategori frankofon. Hahaha... nggak sia-sia, dong, perjuanganku dan keluargaku!

Hari Sabtu, tanggal 22 Maret, aku dan keluargaku pergi ke kompleks AJBS, di mana bangunan IFI Surabaya terletak. Di sana, kami masuk ke auditoriumnya dan menyaksikan dua film Afrika. Kami juga melihat ada kuis-kuis, yang kalau kita bisa jawab dengan benar akan mendapatkan souvenir. Aku nggak ikut, soalnya banyak pertanyaannya yang nggak aku paham.

Tibalah penyerahan hadiah lomba video baca puisi. Waktu aku maju ke panggung, aku agak grogi. Mana juara satunya itu anak laki-laki.

Aku juga ditanyai dalam bahasa Prancis. Aku juga nggak terlalu paham maknanya. Tapi yang anak laki-laki di sebelahku itu, jago banget berbahasa Prancis! Dalam hati aku berpikir, Nggak bisa bahasa Prancis begini apakah pantas dapat juara dua?.

Usai penyerahan hadiah, kami jalan kaki ke Masjid Al-Falah Surabaya untuk buka puasa dan i'tikaf di sana.

Setibanya di rumah, kami membongkar hadiah-hadiah yang kuperoleh. Ada kosmetik, sticky notes, kipas tangan, brosur, gantungan kunci, kartu pos, pensil warna, sertifikat, dan yang paling menggembirakan... ada voucher member gratis di IFI Surabaya! Hmm... lumayanlah, aku suka semuanya, terutama gantungan kuncinya.

Terima kasih, ya, IFI Surabaya. Mudah-mudahan ada banyak yang kursus di sana. Terima kasih pula buat keluargaku (khususnya ayahku yang sudah mengedit videonya capek-capek), dan juga buat teman-teman yang selalu support aku. I love you all!

Please write your comments