Cerpen di Kwikku yang judulnya "Sop Ayam Ayah" menurutku sangat cocok untuk Hari Ibu. Kak Ani Hamida menyajikan cerpen yang bermakna bagi para anak (juga para ayah). Kak Ani menaburkan bumbu yang spesial untuk cerpennya, dan menghasilkan sup yang lezat dan memiliki cita rasa yang berarti untuk semuanya.
Cerita ini mengisahkan Sigit, seorang laki-laki yang telah lama ditinggal oleh ibunya. Tiap Hari Ibu, Sigit harus pulang ke rumah dan membantu ayahnya membuat sop ayam. Pertengkaran dan permusuhan yang telah lama terjadi membuat rasa sop yang dihasilkan hambar. Sigit tak menyukai ayahnya, sama seperti kuah sop yang tak mau kerja sama agar menciptakan cita rasa yang hebat. Selama lima tahun, Sigit tak pernah merasakan lezatnya sop ayam buatan ayah dan dirinya. Dia berharap mamanya ada di sampingnya dan membantunya membuat sop yang enak.
Sop pun tumpah, dan membuat ayahnya marah. Sigit yang tak terima lantas menyampaikan unek-unek di hatinya dalam bentuk bentakan. Dia pergi ke kamarnya dan mengobati lukanya sendiri. Sesaat kemudian, dia kembali, dan panci sop itu masih ada di lantai. Sigit merasakan kecewa dan penyesalan, lalu dia mengepel kubangan kuah sop dan menunggu sang ayah.
Setelah lukanya diobati, Sigit menyadari bahwa kasih sayang ayahnya sama kuatnya dengan kasih sayang ibunya. Barangkali, ibunya menitip pesan pada suaminya agar tetap lembut dan ramah pada Sigit. Setelah memesan gule Pak Santono sebagai ganti sop yang tumpah, Sigit berjanji agar belajar membuat sop dan menyukseskan resep buatan neneknya.
Silakan baca di Kwikku, mumpung gratis. Klik di kolom pencarian, dan ketik judul "Sop Ayam Ayah".
Terima kasih, Kak Ani Hamida. Semoga selalu sukses, ya!
