Hari Selasa ini, aku belajar dengan guru agamaku, Bu Mufa. Sebelumnya, Bu Mufa ingin bercerita. Begini ceritanya. Ada seorang anak laki-laki bernama Sardi. Suatu hari, Sardi meminta izin kepada ibunya untuk bermain di luar. Ibunya pun mengizinkan, namun dia tidak mau Sardi bermain di sawah karena disana banyak ular yang berbisa. Sardi berjanji dia tidak akan bermain di sawah. Dia pun berangkat ke rumah temannya, Sarju.
Sesampainya di rumah Sarju, Sardi bermain game di sana dengan Sarju dan Badru. Setelah bosan bermain game, Sardi memutuskan untuk bermain layang-layang di luar. Sarju bilang kalau dia tidak mau bermain di sawah karena ibunya bilang kalau disana sangat membahayakan. Jadi, mereka bertengkar. Akhirnya, mereka setuju bermain di luar asalkan jangan ke sawah.
Sarju dan Badru bermain dengan hati-hati. Tapi, Sardi malah bermain di dekat sawah. "Jangan main dekat sawah, Sardi!" ujar kedua temannya. "Ah, diamlah kamu," bantah Sardi. Tiba-tiba, Sardi menjerit. Rupanya, dia digigit ular. Sarju dan Badru pun meminta tolong orang-orang kampung. Mereka membalut lukanya dengan kain bersih dan membawa Sardi ke Puskesmas untuk diobati.
Setelah bercerita, Bu Mufa menjelaskan tentang tanggung jawab. Katanya, tanggung jawab harus dilakukan setiap orang muslim. Misalnya, murid disuruh guru mengerjakan tugas matematika. Maka, muridnya harus mengerjakan, bukan malah malas-malasan. Dia juga menjelaskan pengertian tawaduk. Tawaduk adalah merendahkan hati, baik di hadapan Allah SWT.
Hanya itu saja yang dijelaskan Bu Mufa pada kami.